WEBSITE RESMI PESANTREN TAHFIDZ QUR'AN SMPIT SMAIT AL-MULTAZAM CICALENGKA BANDUNG

Karya Siswa (TC. Inspiratif) “Insecure” Oleh Raisha Sepira Citra Lestari

     Suasana kamar minimalis memancarkan ketenangan, hanya tik-tak jam dinding yang terdengar menggema. Meja belajar tertata rapi dengan seorang perempuan yang sedang  duduk serius di atasnya. Dengan pandangan mata yang tajam, ia tenggelam dalam lamunan. 

     Tok…tok….tok…

    “Della,” panggil Ibu.

     Kerasnya suara ketukan pintu dan panggilan Ibu tak jua dibalas oleh pengisi kamar. Della yang sibuk  dengan pikirannya, membuat ia tak mendengar apapun.

“Della, buka pintunya!” teriakan Ibu yang cukup keras mulai membuat Della tersadar. Ia pun segera membukakan pintu kamar.

Crekkk…

Setelah membuka pintu, Della langsung berjalan menuju kasur untuk membaringkan badannya.

“Kamu kenapa dari tadi nggak keluar kamar?” tanya Ibu yang mulai duduk mendekati Della.

“Nggakpapa, Bu. Cuman lagi males aja,” ujar Della, mulai bangkit dari tidurnya.

“Kalau ada masalah, ceritalah, Nak!”

Ibu mencoba membujuk Della agar mau menceritakan masalahnya. Usapan lembut dari tangan Ibu sungguh menggetarkan hati Della.

“Aku kok lahir di dunia ini sih, Bu? Kenapa setiap orang berbeda takdir? Aku merasa tak sempurna. Aku merasa tak sesempurna yang sahabatku lihat. Aku iri dengan kehidupan sahabatku, Buu,” jawab Della. Linangan air mata tiba-tiba saja membasahi pipinya.

“Bersyukurlah, Del. Masih banyak orang yang di bawah kamu tapi rasa syukurnya melebihimu. Jangan pernah melihat kehidupan orang dari sebelah mata. Ingat, di dunia ini tidak ada orang yang sempurna. Ibu tau, untuk menghilangkan rasa insecure itu tidak mudah. Coba, kamu lihat gelas yang berisi kopi hitam itu? Bayangkan saja kopi hitam itu adalah rasa insecuremu. Coba kalau air putih dalam teko yang ada di sebelahnya kamu tuangkan ke dalam gelas yang berisi kopi hitam tersebut secara terus menerus. Apa yang terjadi?”

“Air kopinya pasti tumpah, dan berganti dengan air berwarna bening,” jawab Dea.

“Betul. Begitulah, Nak. Anggap saja air yang ada dalam teko itu adalah proses kamu untuk menghilangkankan rasa insecure. Semuanya memang tak mudah, pasti membutuhkan proses dan waktu yang tidak singkat,” ucap Ibu sembari menyandarkan kepala Della di bahunya.

“Iya juga ya. Terima kasih atas solusinya, Bu,” jawab Della sembari memeluk Sang Ibu.

“Sama-sama sayang. Mulai sekarang gak perlu ada rasa sedih lagi ya!”

Tinggalkan komentar